Sejak saat itu saya kenal bahwa bumi ini ada di sebuah galaksi yang merupakan himpunan dalam
himpunan, dalam teori matematika dasar yang disebut sebagai semesta
atau universe. Galaksi itu disebut Bimasakti, Kabut Susu atau Milky Way yang berbentuk spiral, katanya.
Di SMA tidak ada lanjutan mata pelajaran tersebut, tapi melalui mata
pelajaran Fisika, Kimia dan Geografi teori-teori pendukung cerita di
atas disampaikan, seperti konsep atom, spektrum cahaya, gravitasi
Newton, hingga relativitas Einstein. Semuanya berakhir sama, harus
ditelan mentah-mentah oleh kapasitas otak murid masing-masing, bahkan
punya minat pun sulit untuk mengerti.
Penjelasan-penjelasan mata pelajaran di atas baru lebih mudah dicerna
ketika membaca buku-bukunya Harun Yahya yang dipaparkan dengan tujuan
untuk mengerti sebab dan akibat yang
terjadi, seperti mengapa teori Big Bang lahir, sebab dan akibat anomali
air, mengapa bumi harus berputar dan lain sebagainya.
Hasil penelitian terakhir menyampaikan sebuah temuan bahwa galaksi
Bimasakti tempat Bumi berada tidak hanya berbentuk spiral saja,
melainkan juga memiliki batang pada intinya (terlihat seperti gagang)
yang disebut Barred Spiral Galaxy, sedangkan bentuk spiral murni disebut
Spiral Galaxy. Inti galaksi diyakini adalah sebuah Lubang Hitam atau
Black Hole yang berjenis Supermassive Black Hole.
Dari berita Slashdot inti galaksi Bimasakti juga terdapat konstelasi
bintang tua dan bintang merah yang panjangnya 27.000 tahun cahaya (satu
tahun cahaya adalah 10 trilyun kilometer). Lengan spiral galaksi terisi
oleh sistem-sistem seperti halnya Tata Surya, ada yang berbentuk cincin
konsentris yang dikenal dengan sebutan Halo, atau konsentris bulat bola,
spherical.
Diameter
galaksi adalah sekitar 100.000 tahun cahaya dan Bumi berada pada jarak 26.000 tahun cahaya dari inti galaksi.
Hasil temuan batang tersebut akan dipublikasikan resmi dalam Astrophysical Journal Letters.
Dalam dunia sains fiksi Star Trek,
galaksi Bimasakti dibagi empat wilayah yang disebut kuadran, kuadran
Alpha, Beta, Delta dan Gamma. Dalam seri Voyager, kapal perang Voyager
terlempar dari kuadran Alpha ke kuadran Delta yang jika ditempuh dengan
kecepatan warp maksimum (skala 1-10, kecepatan teoritis di atas kecepatan cahaya dengan
skala 10 seperti halnya dalam kecepatan cahaya adalah batas yang tak
mungkin dicapai) dibutuhkan waktu 75 tahun untuk kembali ke Bumi. Dalam
seri lain yaitu Deep Space Nine adalah sebuah stasiun yang mengamankan
wilayah Lubang Cacing atau Wormhole yang bisa memperpendek jarak dari kuadran Gamma ke kuadran Alpha.
No comments:
Post a Comment